Oleh: Eko Budi Raharjo
Referensi: Dari Beberapa sumber site dan kuliah harian.
Referensi: Dari Beberapa sumber site dan kuliah harian.
A.
Guru Yang Inovatif
Yakni guru yang mampu menyesuaikan diri dengan tuntutan zaman yang
kian maju dan konpetitif, mempunyai kekuatan spritual, intelektual, emosional
dan sosial yang tinggi serta kreatif melakukan terobosan dan pembaharuan yang
kontinyu dan
konsisten. Diantara kemampuan-kemampuanya yaitu:
konsisten. Diantara kemampuan-kemampuanya yaitu:
1.
Keterampilan Membuka Pelajaran
a. Menarik perhatian siswa
b. Menumbuhkan motivasi
c. Memberikan acuan
d. Membuat hubungan antar materi
2.
Keterampilan Menutup Pelajaran
a. Meninjau kembali inti materi
·
Merangkum
atau meringkas
·
Memberikan
kesimpulan
b. Mengevaluasi
·
Mengajukan
pertanyaan (post test)
·
Demokrasi
·
Penugasan
3.
Keterampilan menjelaskan
a. Kejelasan
·
Menggunakan
kalimat yang mudah
·
Menghindari
kata-kata yang berlebihan
b. Menggunakan contoh atau
ilustrasi
·
Menggunakan
contoh-contoh
·
Contoh
relevan dengan penjelasan
c. Pengorganisasian
·
Pola
struktur sajian
·
Memberikan
penekanan hal penting
d. Penekanan hal penting
·
Nada
suara
·
Dengan
cara mengulangi
·
Dengan
gambar demonstrasi
·
Dengan
mimik dan gerak
e. Balikan
4.
Keterampilan Bertanya
a.
Bertanya
dasar
·
Penggunaan
pertanyaan secara jelas
·
Pemberian
acuan
·
Pemindahan
giliran
·
Penyebaran
·
Pemberian
waktu berfikir
·
Pemberian
tuntunan
b.
Bertanya
lanjut
·
Pengubahan
tuntutan level kognitif
·
Pengaturan
urutan pertanyaan
·
Penggunaan
pertanyaan pelacak
·
Peningktan
terjadinya interaksi
5.
Keterampilan Mengadakan Variasi
a.
Variasi
gaya mengajar
1.
Suara
·
Nada
suara
·
Volume
suara
·
Kecepatan
bicara
2.
Kesenyapan
·
Selingan
diam
·
Kesibukan/kegiatan
dihentikan
·
Perubahan
stimulus
3.
Mimik
dan gerak
·
Ekspresi
wajah
·
Gerakan
badan
·
Gerakan
tangan
b.
Variasi
media
·
Dapat
dilihat
·
Dapat
didengar
·
Dapat
diraba atau dirasakan
Guru yang inovatif juga merupakan guru yang memiliki kemampuan soft
skill, hard skill, communication skill dan lain sebagainya.
Soft Skill Merupakan
kemampuan guru dalam membawakan diri sehingga mampu berkomunikasi dengan anak-anak
muridnya. Interpersonal skill dan intrapersonal skill yang mampu mengembangkan
untuk kerja secara maksimal.
Hard Skill Merupakan
kemampuan dalam bidang ilmu pengetahuan, tekhnologi dan keterampilan teknis
yang berhubungan dengan bidang ilmunya atau professinya sebagai pendidik.
Communication Skill Merupakan
dasar utama dari soft skill. Keadaan seorang guru ditentukan oleh kemapuan
berkomunikasi secara efektif dengan siswanya.
B.
Guru Yang Konvensional
Guru dengan pengajaran konvensional yaitu guru menyajikan materi
hanya mengembangkan sisi kogitifnya saja dan kurang mengembangkan sisi
afektifnya, atau mungkin juga tidak mengembangkan sisi kognitifnya. Guru yang
konvensional juga tidak mengembangkan pola berfikir siswa supaya siswa berfikir
kritis.
Dan evaluasi yang dilakukan guru konvensional ini yaitu dengan
memberikan latihan soal yang nantinya semua soal atau sebagian soal akan
ditanyakan kembali saat siswa menghadapi ulangan harian maupun ujian.
Proses pembelajarannya dilakukan dengan mengandalkan kekuatan
memori / teknik menghafal kunci jawaban. Jadi, siswa dilatih untuk menjawab soal-soal
dengan benar sesuai kunci jawaban yang diberikan (diharapkan) oleh Guru. Dalam
banyak kasus, kunci jawaban mengacu pada bahan text book / buku pelajaran yang digunakan
oleh siswa.
Salah satu kelemahan pengajaran konvensional adalah terabaikannya
pendapat pribadi siswa, yang meski secara nalar dapat diterima tapi bisa jadi
pendapat tersebut tidak termasuk dalam kunci jawaban yang benar.
Bentuk soal dalam pengajaran konvensional bersifat menguji daya
ingat siswa atas materi yang telah disampaikan, yaitu termasuk dalam level yang
paling rendah. Seperti yang telah diulas diatas, siswa biasanya diminta untuk
menghafal jawaban yang benar atas suatu pertanyaan tertentu. Kelemahan dari
bentuk soal semacam ini adalah bila ternyata soal ujian tidak dilatihkan pada
siswa sebelumnya, maka biasanya siswa tidak mampu menjawabnya dengan benar. Hasilnya
adalah sebagian besar siswa gagal menjawab soal-soal tersebut.
Bentuk soal ujian yang mengandalkan kunci jawaban yang konvensional
semacam itu biasanya cenderung menimbulkan bias dalam diri guru yang harus
mengoreksi jawaban siswa (karena sifat kerjanya monoton dan guru bekerja dalam
arah berpikir yang rendah).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar